APA SEJATINYA NU????
Banyak yang tidak tau apa dan
bagaiman sebenarnya NU. Mereka yang termakan fitnah dengan tanpa malu
menyatakan bahwa NU adalah wadah amaliah-amaliah yang tidak berdasar dalil dan
lebih cenderung mengikuti budaya, tahayul, syirik, bid’ah dan khurafat. Lebih
menyakitkan lagi tatkala NU disamakan dengan oganisasi Jahiliyah. Begitulah
fakta yang terjadi di daerah atau masyarakat yang kurang pendidikan agama.
Mereka akan sangat mudah dikelabui fitnah dan propaganda sesat sehingga mereka legowo memutar haluan menerima bid’ah
yang disebarkanya dengan bungkus elegan yang bernama tauhid.
Para pendakwah anti NU akan menuding kelompok
masyarakat yang masih aktif mendatangi ke tempat-tempat wingit atau yang
dikeramatkan sebagai cirri khas budaya NU. Pembacaan tahlil dan selametan
(kenduri) divonis sebagai produk kufurdan yang menghidupkannya adalah orang NU.
Dan hasilnya pu bias ditebak. Masyarakat awam akan cepat terpengaruhi dan pada
akhirnya mencap NU sebagai ormas bid’ah dan lading kemusyirikan. Entahlah,
siapa yang harus bertanggung jawab. Yang pasti, seharusya kader-kader NU
bangkit dengan mmberikan informasi dan klarifikasi yang sebenarnya kembali
membuat-buat propaganda yang menyudutkan NU.
NU hadir bukan untukmengusung faham
kufur atau membela praktik bid’ah, tetapi NU hadir sebagai organisasi
masyarakat yang Islami, moderat, dan fleksibel terhadap budaya selama tidak
menabrak garis-garis yang sudah dipetakan ulama Ahlussunnah. Sehingga ke depan,
diharapkan ajaran Islam benar-benar dapat membumi, membudaya, dan menyatu
dangan masyarakat luas sehingga terkikis kesan bahwa Islam berwajah sangar. Dan
NU berada di garda depanuntuk cita-cita tersebut. Salah besar jika kemudian NU
dipersepsikan sebagai ormas anti al-Qur’an, anti as-Sunnah dan lain-lain.
Karena NU dalam memahami dalil-dalil agama mengikuti apa yang telah dipahami
oleh ulama’-ulama’ madzhab empat yang kapabalitas ilmunya sudah diakui.
Tiga pilar yang menjadi pondasi dan
anggaran dasar NU juga segaris dengan yang disepakati mayoritas ulama
Ahlussunnah. Ketiganya adalah:
·
Di
bidang fiqih, NU menganut madzhab empat, yakni madzah Abu Hanifah, Malik bin
Anas, asy-syafi’I, dan Ahmad bin Hanbal. Empat madzah ini telah mendapat
pengakuan dari segenap muslimin, termasuk pengikut Salaf-Wahabi.
·
Di
bidang tauhid, NU menganut faham Abul Hasan al-Asy’ari (Asya’irah) dan Abu
Mansyur al-Marturidi(maturidiyah)
·
Di
bidang tasawuf, NU meganut madzah imam Junaidal-Baghdadi, Imam al-Ghazali dan
lain-lain.
NU dikenal sangat menghormati ulama’ dan
auliya’. Meski sebagian kelompok mencelatindakan mulia tersebut dengan tuuduhan
bahwa warga Nahdliyin mengkultuskan atau fanatic kepada ulama’dan tidak kepada
Islam. NU mengakui jika fanatisme adalah sikap tercela, tetapi memuiakan ulama’
atau ngalap berkah auliya’bukan berarti mengkultuskannya.
Dalam hal khilafiyah, NU juga bias
mendudukannyasecara proposional dan menghormatinya sebagaimana akhlak para
salaf
EmoticonEmoticon