BUDAYA lokal tidak bias saja ditolak tatkala kita membicarakan
perkembanganIslam di Indonesia. Hal ini tekait dengan bantahan sebagian
kelompok bahwa Islam di Indonesia sudah tidak lagimurni Islam, tetapi sudah
berubah menjadi Islam budaya. Dan mudah saja kita tebak mereka akan menunjuk
budaya selametan atau kenduri sebagai contoh yang terlarag, mencamuradukkan
Islam dan budaya. Islam dengan versi mereka akan terlihat kaku dan sama sekali
tidak fleksibel.
NU sebagai ormas
Islam tradisionalis yang fleksibel dengan prinsip dan semangat dakwah dengan
hikmah yang menerima budaya tidak bias saja dicap sesat atau dianggap sebagai
penolong tradisi Jahiliyah seperti yang dituduhkan orang-orang bodoh yang sok
ahli tauhid was-sunnah. Bagaimana Islam akan membumi jika budaya local kita tolak
mentah-mentah?!
Dan berikut ini contoh budaya yang
ditolerir dan diterima dalam Islam.
·
Melumuri
bayi dengan minyak za’faran saat aqiqah dan mencukur rambut, sebenarnya adalah
budaya Arab Jahilliyah . hanya saja sebelumu
islam kepala sang bayi dilumuri dengan darah hewan aqiqah.
·
Mengadakan
resepsi, memainkan music, dan merias pengatin juga merupakan budaya jahiliyah
yang ditetapkan oleh rasulullah.
·
Melamar
wanita untuk dinikahi
·
Menyerahkan
mahar nikah
·
Puasa
asyura yang dahulu dilakukan oleh orang yahudi madinah.
·
Dan
lain-lain
EmoticonEmoticon